AbdurrahmanBin Auf dalam berbisnis, mengambil profit atau keuntungan kecil. Tapi fokusnya ke volume. Misa,l jualan snack atau sejenisnya, produknya kecil tapi yang beli banyak. Intinya disini Abdurrahman Bin Auf tidak mau terlalu membebani pembeli dengan harga yang tinggi. Fokus untuk melayani pembeli agar bisnis bisa jangka panjang. 4.
Sungguhbanyak teladan yang dapat direngkuh dari sepak terjang bisnisnya. Salah satunya adalah pada prinsip manajemen bisnis yang dipegang kuat dan diterapkan secara konsisten dan penuh komitmen sebagai berikut. Tidak sekadar mencari uang, melainkan mencari ridha Allah saja Inilah yang menjadikan beliau berbeda dari pelaku bisnis lainya pada masa itu.
HasimAsy'ari ini, cara dalam berbisnis ala Abdurrahman bin Auf ini melakukan metode memilih target pasar terlebih dahulu. Seperti sobat reseller Evermos dapat melihat ketika kita membuka aplikasi, akan melihat menu atur target pasar yang mana dapat memilih produknya apakah mayoritas di minati oleh perempuan, atau laki-laki salah satunya.
Setelahpenolakan, yang diminta oleh Abdurrahman bin Auf adalah ditunjukkan letak pasar. Kemudian setelah mengetahui letak pasar beliau langsung membeli bahan-bahan mentah untuk dijadikan keju dan mentega untuk dijual keesokan harinya. 2. Memulai Usaha dari yang Dikuasai Sering kita mendengar "Carilah bisnis yang merupakan passion kita".
LANGIT7ID, Jakarta - Ada 6 cara bikin bisnis sukses ala Sahabat Abdurrahman bin Auf. Saudagar di zaman Nabi SAW ini terkenal dengan kepandaiannya berwirausaha dan kekayaannya. Bahkan, Abdurrahman bin Auf memulai bisnisnya dari nol. Namun, karena dia sering melakukan terobosan tak terduga justru membawanya kepada kesuksesan.
2Paham seluk beluk perdagangan Abdurrahman bin Auf tidak hanya bermodalkan harta dan mental kaya. Tapi, beliau juga memahami secara mendalam seluk beluk perdagangan secara teknis di Madinah. Abdurrahman mengetahui kondisi pasar. Sesampainya di Madinah, Abdurrahman mendatangkan minyak samin dan keju dari wilayah lain untuk dijual di Madinah.
sEpbhDl. Strategi Bisnis Pemula ~ Untuk saudara muslim pasti tidak asing dengan nama ini. Abdurrahman Bin Auf, sahabat Rasulullah yang sangat kaya raya. Bahkan disebut sebagai sahabat yang paling kaya. Awal masuk islam, beliau meninggalkan semua harta bendanya. Karena ketika berhijrah dari Mekah ke Madinah oleh kaum Quraisy tidak boleh membawa harta bendanya sepeserpun. Kita bisa mengambil point – point penting dari strategi bisnis beliau. Terutama para bisnis pemula. Berikut adalah point – point penting dari Abdurrahman Bin Auf dalam berbisnis 1. Market Abdurrahman bin Auf sangat fokus terhadap market atau pasar. Bahkan ketika beliau masuk di Madinah, meminta tolong salah seorang sahabatnya untuk menunjukkan pasar. Beliau langsung mempelajari kebutuhan market yang ada di pasar tersebut. Terkadang sebagai bisnis pemula bingung. Mana dulu ya, antara produk dan market ? Kita bisa belajar dari konsep beliau. Dulukan pasar. Riset pasar dan pelajari market. Pelajari secara mendalam kebutuhan market Anda. Ketika Anda sudah mengetahui masalah pada pasar tersebut. Maka anda bisa menciptakan solusi dalam bentuk produk. Bingung ? Intinya seperti ini. Ketika ada masalah kebutuhan market yang harus dipenuhi ciptakan solusi dalam bentuk produk yang dibutuhkan market. Apa kira – kira masalahnya ? Apa kira – kira Yang dibutuhkan ? Apa kira – kira Yang diinginkan ? Itu yang harus Anda cari ketika riset pasar agar bisa menciptakan sebuah produk. Jadi otomatis, tidak perlu waktu lama. Insya Allah jualan Anda pasti laris, karena produk Anda sangat dibutuhkan oleh mereka para target market. 2. Cash Abdurrahman Bin Auf membeli atau menjual barang secara cash. Tidak ada sistem kredit. Basisnya semuanya cash. Walaupun hutang boleh. Yang tidak boleh itu dalam Islam adalah riba. Boleh berhutang di awal membangun bisnis. Tetapi tidak boleh riba. Apa itu riba ? Anda cari sendiri ya. Saya akan fokus menulis konsep strategi dari Abdurrahman Bin Auf. Karena sejatinya hutang itu menjadikan seseorang ketergantungan. Dikit – dikit hutang. Dikit – dikit hutang. Itulah yang menjadi alasan beliau untuk menerapkan sistem cash pada bisnisnya. 3. Keuntungan Kecil Abdurrahman Bin Auf dalam berbisnis, mengambil profit atau keuntungan kecil. Tapi fokusnya ke volume. Misa,l jualan snack atau sejenisnya, produknya kecil tapi yang beli banyak. Intinya disini Abdurrahman Bin Auf tidak mau terlalu membebani pembeli dengan harga yang tinggi. Fokus untuk melayani pembeli agar bisnis bisa jangka panjang. 4. Kualitas Produk Jadi Abdurrahman Bin Auf tidak membeli produk yang jelek atau rusak. Beli produk harus yang memiliki kualitas bagus. Itu prinsip beliau. Karena jika beliau membeli produk yang jelek maka akan susah menjualnya kembali. Maka fokus membeli produk – produk yang punya kualitas bagus. Logikanya, ketika produk yang kita jual bagus. Pasti konsumen akan puas dan repeat order. Pemesanan kembali inilah yang menjadikan bisnis bisa jangka panjang. Kalau konsumen sudah loyal dengan produk kita, maka market share nya juga akan lebih luas. Kalau dalam bahasa jawanya gepok tularnya cepat. Konsumen yang loyal akan banyak merekomendasikan teman atau koleganya untuk membeli produk yang kita jual. 5. Berkah Dalam islam diajarkan. Ketika bisnis jangan hanya cari keuntungan. Tetapi Allah harus ridho. Bagaimana agar Allah ridho ? Produk yang dijual harus halal dan legal. Tidak menipu. Harus jujur. Jadi Abdurrahman Bin Auf mengajarkan, jadikan bisnis jalan untuk lebih dekat dengan Allah. Contoh caranya melalui ibadah sedekah atau yang lainnya. Jadikan tujuan bisnis yang utama adalah untuk akhirat. Ada quote dari salah satu pengusaha terkenal di Indonesia. “ Untung itu penting, tapi berkah lebih penting. Bisnis bukan tentang untung dan rugi, tetapi tentang halal dan haram.” Baca Juga Mencontoh Strategi Bisnis Sahabat Utsman Bin Affan Oke, mungkin itu yang bisa saya tulis. Semoga kita bisa mengambil ilmu dari sahabat Abdurrahman Bin Auf untuk perkembangan bisnis yang kita bangun. Salam Sukses, Salam Satoeasa Untuk Indonesia sumber foto
Tips Sukses Abdurrahman Bin Auf — Kesuksesan dalam bisnis tentu menjadi impian banyak orang. Berbagai macam cara dilakukan untuk bisa membangun jalan menuju kesuksesan. Salah satu cara mendapat keuntungan ialah dengan berdagang sebagaimana anjuran dari rasulullah SAW. Bahkan saat zaman Rasulullah pun, berdagang merupakan salah satu bisnis yang mampu mengantarkan para Sahabat untuk menuju kesuksesan hidup di dunia. Jika Anda ingin sukses dalam berdagang, maka bisa mencobatips kesuksesan berdagang satu ini. Ada seorang sahabat nabi yang sangat terkenal karena kepandaiannya dalam berdagang yaitu Abdurrahman bin Auf Radhiallahu’anhu. Kita bisa belajar bisnis dari Abdurrahman bin Auf karena kisah suksesnya tidak perlu diragukan lagi. Abdurrahman bin Auf adalah salah satu contoh cerminan keberhasilan seseorang dalam menjalankan bisnis. Memulai kembali petualangannya setelah sempat down oleh keadaan demi mempertahankan keimanan dan keyakinannya, ia berhasil membalikkan semua persepsi dan keadaan yang sebelumnya sama sekali tidak memihak ke dalam hidupnya. Dengan kiat-kiat bisnis di atas, ia menjelma menjadi seorang saudagar kaya dengan hati yang mulia. Kekayaannya sama sekali tidak membuat beliau jumawa. Abdurrahman bin Auf, adalah salah satu sahabat nabi dengan harta kekayaan yang sangat luar biasa. Bahkan harta kekayaannya diyakini telah melampaui tokoh pebisnis sukses di dunia saat ini. Akan tetapi di balik kekayaannya tersebut tidak ada tersirat dalam hati beliau untuk ingkar dan diperbudak oleh harta hasil kerja kerasnya. Ia selalu menyisihkan kekayaannya untuk disedekahkan Sebenarnya bagaimana tips sukses ala Abdurrahman bin Auf’? Apa saja sih kiat-kiat sukses yang diterapkan oleh Abdurrahman bin’Auf hingga meraih kesuksesan yang luar biasa. Bagi Anda yang penasaran bisa menyimak ulasan dari Kasensor yang dibawakan oleh Ustadz Rayk Manggala. Kasensor adalah singkatan dari Kajian Senin Sore yang merupakan program rutin dari Evermos yang berisikan kajian islam mengenai niaga. Langsung saja kita simak ualsan artikel berikut ini. Tips Sukses Abdurrahman Bin Auf1. Melihat pasar yang dituju2. Negosiasi3. Menciptakan Pasar Yuk, Subscribe Sekarang Juga!4. Tidak menjual barang dalam kondisi Hutang5. Mengambil Keuntungan Secukupnya6. Menjual barang yang berkualitasRelated posts Tips Sukses Abdurrahman Bin Auf 1. Melihat pasar yang dituju Langkah bisnis yang harus dilakukan terlebih dahulu yakni Tentukan target pasar. Abdurrahman bin Auf mencoba untuk mempelajari seperti apa profil konsumen yang ada di Kota Madinah atau Yastrib. Sehingga beliau mampu menargetkan konsumen yang dituju dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai geliat bisnisnya. Nah jika Anda ingin memulai bisnis, sebagai langkah awal kamu wajib untuk menargetkan pasar yang akan dituju. Sehingga Anda bisa terfokus terhadap pengembangan objek bisnis untuk menyasar target market Setelah mengetahui lokasi pasar, Abdurrahman Bin Auf melakukan riset, mencari tahu produk apa yang paling laku di pasar Yastrib, dia menemukan bahwa cangkul adalah produk yang laris di pasar Yastrib. Masyarakat Yastrib memiliki pekerjaan utama berkebun, maka cangkul adalah produk yang paling banyak dicari. Cara pertama yang harus dilakukan jika anda hendak memulai bisnis tanpa modal adalah mulailah melihat kebutuhan pasar, cari tahu kebutuhan masyarakat, temukan produk yang tepat dengan kebutuhan pasar. 2. Negosiasi Abdurrahman Bin Auf mencari pedagang besar produk cangkul untuk diajak kerjasama. Kemampuan negosiasi membuat dia bisa melakukan bayar mundur cangkul yang diambilnya. Beliau memulai dari 5 cangkul perhari, sampai akhirnya memiliki kios di pasar yastrib. Cara kedua, memiliki kemampuan negosiasi. Anda bisa mencari distributor sebuah produk untuk anda jual kembali kemudian diajak kerjasama. Untuk Memiliki kemampuan negosiasi, anda harus menjadi pribadi yang jujur dan tanggung jawab. 3. Menciptakan Pasar Abdurrahman Bin Auf melihat lahan di pasar Yastrib sudah penuh dengan pedagang, dia memiliki ide untuk menciptakan pasar yang berdekatan dengan pasar utama untuk memenuhi permintaan pembeli. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Cara ketiga, melihat peluang dan menciptakan pasar, jika anda sudah tahu apa yang sangat dibutuhkan pembeli, maka segeralah membuat pasar. Di zaman yang serba digital, anda bisa menciptakan pasar sendiri dengan memanfaatkan media sosial, dan website. 4. Tidak menjual barang dalam kondisi Hutang Dalam berbisnis, Abdurrahman bin Auf tidak pernah menjalankannya dalam kondisi berhutang. Dengan kemampuan negosiasi dan komunikasi yang baik, ia berhasil menjalankan metode bisnis yang sangat efektif dan tidak terbebani oleh hutang. Nah Anda bisa coba untuk menerapkannya. Jika kamu memang mau mencoba untuk berbisnis, tidak perlu mencari biaya untuk berhutang atau semacamnya, 5. Mengambil Keuntungan Secukupnya Dalam berbisnis Abdurrahman bin Auf tidak mengambil keuntungan yang banyak. Beliau lebih mementingkan kuantitas barang yang terjual dalam proses transaksi dibandingkan dengan kuantitas profit yang diperoleh dari satu kali transaksi jual beli. Karena dengan metode tersebut maka mobilitas bisnis akan stabil serta mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen. 6. Menjual barang yang berkualitas Bagi saya pribadi, kualitas barang yang kita jual adalah bagian dari sikap tanggung jawab seorang pebisnis. Antara penjual dan pembeli pada dasarnya saling menguntungkan dan membutuhkan. Mereka para konsumen menyiapkan uang untuk hal yang mereka butuhkan dan kita selaku produsen atau penjual menyediakan semua kebutuhan tersebut dan mendapatkan imbalannya. Sebagai implementasi atas rasa tanggung jawab kita sebagai pebisnis, sangat terlihat dari upaya kita dalam menyediakan barang yang berkualitas. Abdurrahman bin Auf tak ketinggalan untuk menerapkan kiat yang satu ini. Beliau sama sekali tidak pernah menjual barang-barang dengan kualitas rendah atau cacat sekali pun. Demikianlah ulasan mengenai Tips sukses ala Abdurrahman bin Auf. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Jangan lewatkan episode kasensor lainnya di Youtube Evermos setiap Hari Senin Sore. Simak Artikel menarik lainnya di situs Blog Evermos Related posts
Jakarta - Ada 6 cara bikin bisnis sukses ala Sahabat Abdurrahman bin Auf. Saudagar di zaman Nabi SAW ini terkenal dengan kepandaiannya berwirausaha dan Abdurrahman bin Auf memulai bisnisnya dari nol. Namun, karena dia sering melakukan terobosan tak terduga justru membawanya kepada kenapa sih dia selalu bisa meraih kesuksesan dalam bisnis? Berikut Langit7 rangkum cara bisnis ala Abdurrahman bin Juga Kiat Sukses Abdurahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Sangat Kaya1. Margin kecilAbdurrahman berprinsip kepada margin keuntungan yang kecil. Namun, dia fokus pada kuantitas penjualan produk yang itu dilakukannya agar cash flow dalam bisnis bisa berjalan sesuai perencanaanya. Dia juga menghindari kerugian dengan melakukan cara TunaiSeperti telah dijelaskan, Abdurrahman bin Auf menginginkan cashflow bisnis yang cepat. Sehingga dia bisa memutar keuntungannya untuk menambah produk dagang yang berfokus pada margin kecil, Abdurrahman juga selalu mengedepankan pembayaran tunai. Dengan begitu, dia bisa menggunakan uang tersebut sebagai modal tambahan dan melakukan IntegritasUmat Islam pasti tahu, saat hijrah ke Madinah, Abdurrahman tidak memiliki uang sepeser pun. Namun, dia pergi ke pasar dan berupaya mencari apa yang bisa menjalin kerja sama kepada salah seorang pengrajin alat pertanian di Madinah. Di mana Abdurrahman mengambil barang tersebut untuk turut membantu menyetor kepada pengrajin tersebut ketika barangnya laku dijual. Kegigihannya itu membuatnya bisa membangun kiosnya sendiri di pasar dalam waktu kurang dari salah satu terobosan yang dilakukannya. Saat orang lain tidak terpikirkan melakukannya, tapi Abdurrahman dengan modal keyakinan dan kepercayaannya bisa mengembangkan juga menjalin kerja sama dengan seorang pemilik lahan. Lantas membangun kios-kios pasar dan menyewakannya kepada orang Abdurrahman bin Auf, modal integritas jauh lebih penting ketimbang uang. Itu jugalah yang membuat Abdurrahman bin Auf mendapatkan kesuksesan bisnis yang luar SolusiAbdurrahman tidak pernah berfokus pada kompetitornya. Tapi dia selalu mengamati apa yang menjadi kebutuhan menghadirkan produk dan jasa yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat Madinah saat itu. Sehingga dia selalu mendapati banyak konsumen, baik itu produk ataupun jasa seperti penyewaan kios BerkahSebagai salah satu orang yang dekat dengan Rasulullah SAW, orientasi bisnis Abdurrahman tidak hanya soal keuntungan, melainkan juga saja, ketika seluruh petani kurma mendapati hasil panennya yang busuk dan tak laku terjual karena sedang berjihad di perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf justru memborong seluruh kurma busuk yang pun tahu bahwa kurma itu tak laku untuk dijual. Namun karena berniat untuk menolong saudara muslim dari kerugian, dia memborong seluruh kurma busuk yang ada dan membayarnya dengan harga tulus itu dibalas oleh Allah SWT dengan mendatangkan utusan dari Yaman. Utusan itu sengaja datang untuk mencari kurma busuk sebagai bahan untuk terciptalah kesepakatan transaksi antara Abdurrahman bin Auf dengan utusan itu. Bahkan, kurma busuk itu dibeli dengan harga 10 kali situlah ketika niat mencari berkah, maka pertolongan Allah akan datang dari tempat yang tak KualitasSelain kuantitas, Abdurrahman bin Auf juga hanya mau menjual produk yang berkualitas. Alasannya, produk berkualitas ini akan memberikan kepuasan begitu mereka akan kembali lagi dan menjadi loyal konsumen. Sahabat juga bisa mencontoh hal ini dengan memberikan kepuasan pelanggan dari produk dan layanan pelanggan kecewa, bisa dipastikan mereka akan enggan untuk kembali bertransaksi loh.bal
PRINSIP CARA BERDAGANG ABDURRAHMAN BIN AUF Sahabat quran pembaca setia Pondok Islami, salah satu sahabat Rasulullah yang terkenal dengan kemampuan berdagangnya adalah Abdurrahman bin Auf Radhiallahuanhu. Beliau tergolong dalam sahabat yang pertama-tama memeluk agama juga termasuk kedalam golongan sahabat, yang diberikan kabar gembira oleh Rasulullah, karena masuk dalam golongan sahabat yang disebutkan Rasulullah masuk surga. Selain itu Abdurrahman bin Auf pun termasuk dalam kelompok sahabat yang ikut dalam musyawarah pemilihan khalifah pengganti Umar Bin bin Auf adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup. Namanya di masa sebelum memeluk Islam adalah Abdu Amr, dan ketika masuk Islam, Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam memanggilnya dengan nama termasuk dalam kelompok sahabat yang hijrah dari Mekkah ke negeri Madinah tanpa bekal apapun. Sesampainya di Madinah, masing-masing sahabat mendapatkan seorang Saudara dari penduduk Madinah yang dijalinkan persahabatannya oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Abdurrahman bin Auf mendapatkan Saudara Sa’ad Bin Rabi Al Anshari radhiallahu anhuma.”Wahai Saudaraku, aku merupakan orang yang banyak memiliki harta di Madinah. Aku mempunyai dua kebun dan dua istri. Engkau dapat memilih kebun mana yang engkau sukai, dan aku akan memberikannya kepadamu. Akupun akan menceraikan salah seorang istriku untuk engkau nikahi.” demikian Sa’ad berkata kepada Abdurrahman bin Auf pun membalas tawaran saudara barunya tersebut dengan perkataan,”Terima kasih saudaraku, semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu, cukup bagiku tunjukkan dimana letak pasar kepadaku.”Sahabat Sa’ad pun kemudian membawa dan menunjukkan kepada Abdurrahman bin Auf letak pasar, dan disanalah beliau mulai melakukan perdagangan dan mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperolehnya, sedikit demi sedikit ditabung hingga semakin hari semakin pun kemudia berkata, “Dunia telah terbuka bagiku, sampai aku merasa seandainya aku mengangkat sebuah batu, niscaya aku akan mendapatkan di bawah batu itu emas dan perak.” Sungguh besar berkah yang beliau dapatkan dari Allah SWT, hingga ia mendapatkan julukan Sahabat Bertangan Emas’.Ketika terjadi peristiwa Perang Badar, sahabat Abdurrahman bin Auf pun tak ketinggalan turut berjihad fi sabilillah bersama Rasulullah. Dalam perang itu, musuh-musuh Allah pun berhasil ia kalahkan, diantaranya Umar bin Utsman bin Ka’ab ketinggalan dalam Perang Uhud, ia tak bergeming bertahan di samping Rasulullah, ketika banyak tentara Muslimin yang lari meninggalkan medan terkenal sebagai sahabat yang paling kaya, Abdurrahman bin Auf pun merupakan sahabat yang sangat terkenal akan kedermawanannya. Ia tak pernah ragu untuk mengeluarkan hartanya dalam jihad di jalan Allah. Ketika Perang Tabuk berlangsung, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk mengorbankan harta benda berdiri di tengah sahabatnya lalu berkata,”Bersedekahlah wahai kalian, karena aku ingin mengirim pasukan perang.” Mendengar itu, Abdurrahman bin Auf pun segera pulang ke rumah dan kembali lagi ke tempat Rasulullah, kemudian berkata,”Wahai Rasulullah, aku mempunyai uang sebanyak empat ribu dinar. dua ribu aku pinjamkan untuk Tuhanku, dan dua ribu lagi aku tinggalkan untuk keluargaku.”Rasulullah Shalallahu alahi wa sallam pun kemudian menjawab perkataan sahabatnya,”Semoga Allah memberkahimu di dalam harta yang engkau infakkan, dan semoga Allah memberkahimu di dalam harta yang engkau pegang.”Ketika beliau bersiap-siap menuju Tabuk untuk memerangi kaum Romawi, di perang itulah masa-masa sulit dialami Rasulullah dan para Sahabat. Beliau membutuhkan banyak kuda perang, perbekalan, dan tentara Islam. Di saat hewan tunggangan masih terbatas, datanglah beberapa sahabat yang meminta izin untuk berperang. Namun Rasulullah tolak karena kekurangan hewan tunggangan. Sehingga mereka menangis tidak ikut perang bersama kondisi kaum muslimin yang paceklik pada masa itu, hingga pasukan ini juga disebut “pasukan masa sulit”, sahabat Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf merupakan sahabat yang paling terdepan menutupi kekurangan perlengkapan perang pasukan Rasulullah, kepada sahabat Abdurrahman bin Auf pun diijabah Allah SWT. Setelah beberapa lama kemudian, sahabat Abdurrahman bin Auf pun menjelma menjadi seorang saudagar kaya raya. Beliau memiliki beberapa kafilah dagang dengan banyak pegawai di dalamnya. Beliau merupakan seorang pedagang yang sangat mahir dalam mengatur manajemen usaha yang berdagang beliau sangat terkenal dengan kedermawanannya pula. Beliau pernah mengirimkan kafilah dagang ke madinah sebanyak 700 unta, beserta pegawainya, dengan membawa gandum, tepung, minyak, pakaian, bejana-bejana, minyak wangi dan semua yang diperlukan oleh penduduk madinah. Semua barang-barang itu dijual dengan peruntukannya untuk fakir miskin di kota Madinah, yang pada masa itu sedang mengalami kesulitan wafatnya, sebelumnya beliau memerdekakan budak-budaknya. Beliau membagikan harta kepada sahabat yang pernah ikut Perang Badar masing-masing 400 dinar emas. Meskipun hartanya udah dibagi-bagikan kepada warga madinah, beliau masih mempunyai seribu ekor unta, seratus ekor kuda, dan tiga ribu ekor orang istri Abdurrahman bin Auf pun sudah mendapatkan warisan yang sangat berlimpah. Masing-masing istri diberi warisan dinar. Tak hanya sampai disitu, masih banyak sisa emas dan perak yang kemudian di potong-potong untuk dibagikan ke keluarganya berkat do’a Rasulullah kepada Abdurrahman bin Auf, sehingga hartanya menjadi berkah, bahkan saking berlimpahnya, beliau sangat kesulitan untuk kemana lagi menyedekahkan kisah sahabat Abdurrahman bin Auf ini, kita bisa mengambil banyak pelajaran tentang kehidupan, iman dan akhlak serta ilmu bisnis / dagang, yang menyebabkan beliau menjadi salah seorang sahabat Rasulullah yang paling ini 8 prinsip cara berdagang Abdurrahman Bin Auf yang bisa kita petik pelajarannya 1. Berani Memulai UsahaKisah Abdurrahman bin Auf radhiallahu’anhu di atas, memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana seorang Abdurrahman bin Auf memulai usahanya. Diawali dengan tangan kosong hampir tanpa modal / tanpa harta modal yang banyak beliau memulai usaha, hingga perlahan menjelma menjadi bisnis yang besar dengan harta yang seorang pengusaha yang sukses tidak lepas dari mental yang kuat, kemauan, kesungguhan/keuletan, sifat pantang menyerah, dan manajemen yang baik dari sisi keuangan serta pengelolaan dan semangat yang besar, merupakan modal awal yang dibawa Abdurrahman untuk mulai merintis sebuah usaha. Ia hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tanpa membawa perbekalan sedikitpun. Namun mampu mengambil peluang yang ada dan mengatur strategi agar perdagangannya di pasar menjadi bagi para pemula dalam berbisnis, lintasan pikiran tentang kemungkinan gagal dari bisnis yang akan dirintisnya merupakan pertanyaan yang kerap menghantui. Tidak jarang pikiran seperti itu membatasi ruang gerak, hingga membatalkan niat untuk mulai dalam usaha merupakan sebuah keniscayaan, akan tetapi bukan berarti kita kemudian menjadi takut, dan berhenti untuk selalu mecoba. Menghitung-hitung untung rugi, peluang, dan strategi dalam memulai usaha itu tetapi terlalu banyak perhitungan, akan cenderung menyebabkan kita takut untuk mencoba. Lebih baik mencoba walaupun kemungkinan akan gagal daripada tidak mencoba samasekali. Jangan juga lupakan untuk selalu mencari ilmu. Khususnya bagi para pemula, carilah ilmu untuk belajar bisnis untuk pemula, yang bisa mengarahkan dan membimbing Anda dari awal membangun sederhananya Mencoba usaha = 50% gagal atau 50% berhasilTakut / tidak mau mencoba = 100% gagal2. Jujur dan SabarKejujuran merupakan landasan utama bisnis seorang Abdurrahman bin Auf. Tak heran jika para pelanggannya menjadi puas dan memiliki kepercayaan yang tinggi kepadanya. Sehingga mereka senantiasa membeli barang dagangan yang dijual oleh Abdurrahman bin berdagang tidak disertai dengan kejujuran, maka barang yang kurang bagus kita katakan bagus. Efeknya adalah kekecewaan pelanggan, dan kedepannya mereka tidak akan pernah membeli barang dari kita lagi. Bukan hanya itu, pemberitaan dari mulut ke mulut pun menjadi efek yang sangat besar terhadap laris atau tidaknya barang dagangan yang puas dengan pelayanan dan kualitas barang yang kita jual, akan menyampaikannya kepada orang lain. Begitu pula mereka yang tidak puas, akan menyampaikannya juga kepada orang juga harus disertai dengan kesabaran, karena ketika berdagang maka sudah sangat jamak apabila dagangan kita kadang laris kadang juga sepi. Jika dagangan sepi pembeli, maka yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi atas faktor-faktor penyebab dagangan berhenti ditengah jalan ketika barang tidak laku. Jika tidak bisa dipertahankan maka ganti barang dagangan dengan sesuatu yang dibutuhkan di barang dagangan laris manis, dan kita mendapatkan keuntungan, maka jangan langsung dihabiskan untuk memenuhi keinginan-keinginan kita. Bersabarlah, pikirkan langkah apa yang harus dilakukan berikutnya, dengan hasil bin Auf ketika mendapatkan keuntungan, beliau menabungnya dan sebagiannya diputar kembali untuk modal. Begitu seterusnya sehingga lama kelamaan keuntungannya Susun Strategi Untuk Menarik CostumerSenantiasa mengamati pasar, dengan melakukan observasi mengenai keadaan konsumen. Jika kita hidup di lingkungan petani beras, maka jangan menjual beras kepada mereka, karena mereka pun pasti punya beras, tetapi cari dagangan yang barang-barang yang dibutuhkan di masyarakat menjadi tolak ukur, apa yang akan kita perjual-belikan. Sehingga kita bisa menghitung-hitung untung kita memiliki pesaing, karena ada pengusaha lain yang menjual barang dagangan yang sama, maka berusahalah tampil berbeda. Buatlah desain tempat usaha yang lebih menarik, bersih serta barang dagangan kepada para konsumen dengan melalui iklan, brosur, spanduk, dll. Manfaatkanlah teknologi terkini untuk semakin mendekatkan diri kepada para pelanggan, sehingga pelanggan merasa nyaman dan tertarik dengan perusahaan Pertahankan Kualitas BarangSatu hal yang juga kadang dilupakan oleh para pedagang adalah, tidak menjaga kualitas barang, karena ingin meraih keuntungan yang lebih banyak. Ini merupakan sebuah kekeliruan besar yang harus sedikit konsumen yang melihat kualitas barang, walaupun sedikit lebih mahal dari pedagang yang lain. Pada awalnya, mungkin keuntungan yang diperoleh menjadi sangat tipis, akan tetapi, jika kualitas barangnya baik, maka pelanggan akan tetap datang walaupun harganya Manajemen KeuanganFaktor penting lain dalam usaha adalah manajemen keuangan yang baik, perhatikan modal yang dikeluarkan dan pemasukan keuangan, termasuk didalamnya membuat laporan perkembangan keuangan perusahaan melalui neraca debet dan kredit usaha yang sedang seperti Abdurrahman bin Auf yang memiliki harta melimpah tidak terlepas dari manajemen keuangan yang baik dan tersusun rapi. Beliau juga pasti membuat pembukuan yang baik dalam setiap usaha yang besar yang beliau raih dari perdagangannya tentunya tidak beliau lakukan sendiri. Akan tetapi, ada sejumlah pegawai yang turut membantunya dalam menjalankan struktur perusahaan, termasuk juga fungsi dalam mengurusi masalah keuangan Memperhatikan Kesejahteraan KaryawanKesejahteraan karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan bisnis, agar karyawan yang sudah dibina dan dipercaya perusahaan tidak pindah ke perusahaan lain. Menjaga motivasi dan semangat kerja, serta meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan merupakan faktor penting dalam sebuah menjaga loyalitas karyawan ini, perusahaan hendaknya memberikan kompensasi kesejahteraan yang lengkap yang mampu membuat karyawan merasa nyaman bekerja pada yang diberikan oleh perusahaan tentunya akan sangat bermanfaat bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental mereka dan keluarganya. Program kesejahteraan karyawan merupakan salah satu strategi perusahaan yang harus dilakukan dengan tetap berazaskan pada peraturan yang berlaku, keadilan dan kelayakan sesuai dengan kemampuan sampai karyawan terlantar karena tidak diperhatikan, dan memberikan gaji yang tepat agar mereka bisa sejahtera. Seperti sabda Rasulullah Shalallahu alahi wa sallam. Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dan Thabrani telah meriwayatkan dari Jabi radhiallahu anhu serta Abu Ya’la juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,أَعْطُوا الأَجِيْرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.”7. Menggenggam Dunia dengan Tangan Bukan Dengan HatiMeskipun termasuk sahabat yang paling kaya, Abdurrahman bin Auf tetap berprilaku sederhana dalam hidup kesehariannya. Ia tidak silau dengan harta yang dimilikinya. Seluruh harta yang ia punya tidak membuat dirinya tertipu dan tidak pula mengubah seorang Abdurrahman bin Auf dalam kesehariannya, seringkali membuat banyak orang yang tidak bisa membedakan, antara beliau dengan para budaknya ketika berjalan bin Auf mampu meletakkan dunia dalam genggaman tangannya, bukan meletakkannya dihati. Sehingga ketika hartanya diinfakkan, beliau dengan sangat ikhlas dan rela melepaskannya dan tidak merasakan kerugian sedikit Bersedekah Untuk JihadTak bisa kita pungkiri lagi bahwa saat ini, kaum muslimin butuh orang-orang Islam yang dengan ikhlas menginfakkan harta serta jiwanya untuk berjihad fi sabilillah. Tidak melulu berperang dengan dengan senjata, namun ikhlas dan rela untuk berperang dengan menginfakkan harta-harta satu pondasi kesuksesan bisnis Abdurrahman bin Auf adalah keikhlasannya dalam menginfakkan harta bendanya, bahkan jiwanya, untuk jihad fi sabilillah, jihad di jalan Allah juga artikel buku “Jackpot Rezeki“, yang membahas tentangrahasia rezeki berkah dan berlimpahFirman Allah SWT dalam Al Quran “Wahai orang2 beriman, apabila kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” QS. Muhammad 7Demikianlah 8 prinsip cara berdagang Abdurrahman bin Auf yang dapat dipelajari, dan dijadikan contoh teladan bagi para pebisnis / entrepreuner muslim. Semoga semakin banyak pebisnis muslim yang bisa mengikuti jejak Abdurrahman bin Auf, dan menginfakkan hartanya untuk jihad fi sabilillah. ditulis ulang dari group Kajian WA ISLAMADINA channel telegram kajianIslamadina
Ilustrasi dari teman-teman semua, kali ini aku mau sharing sebuah strategi berbisnis, nih. Seperti yang teman-teman ketahui bahwa Islam menganjurkan umatnya untuk berdagang atau berwirausaha. Strategi ini dicontohkan langsung oleh sahabat terkaya Rasulullah yaitu Abdurahman bin Auf. Pastinya Strategi bisnis ini gak hanya menguntungkan di dunia aja, tapi juga di akhirat. Oleh karena itu, strategi apa aja sih yang diterapkan oleh Abdurahman bin Auf ini?Untuk lebih lanjut, yuk simak pembahasan berikut ini!Tunggu... tunggu, memang siapa sih, Abdurahman bin Auf?Abdurahman bin Auf ini merupakan salah satu sahabat Rasulullah yang kaya dan dermawan yang usianya lebih tua 10 tahun dari Rasulullah nih teman-teman. Selain itu, Beliau juga merupakan As-Sabiqunnal Awallun orang-orang yang pertama yang menerima aqidah islam lewat perantara sahabat Abu Bakar As-Siddiq di rumah sahabat Arqam bin Abi Arqam. Lebih keren lagi, beliau juga termasuk dalam salah satu dari sepuluh sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga lewat perantara lisan Rasulullah loh! yuk simak hadits nya الْجَنَّةِ وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِي الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ . رواه الترمذيDari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’ad di surga, Sa’id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga.” HR. At-TirmidziTapi dengan semua keutamaan yang Abdurahman bin Auf miliki, itu semua tak membuatnya luput dan lupa untuk berdakwah dan beramal di jalan Allah, lho. Keren banget, ya!Lalu, amal sholeh apa yang dicontohkan beliau dalam berbisnis?Tadi sempat disinggung nih, kalau Abdurrahman bin Auf juga termasuk sahabat yang sering mendermakan hartanya di jalan Allah SWT. Yuk, lihat beberapa harta beliau yang digunakan di jalan bin Auf menyumbang sebanyak 4000 dirham, 500 kuda perang dan unta untuk keperluan Perang Tabuk pada tahun Kesembilan Hijrah. Menurut rumor, separuh dari harta yang bin Auf juga menyantuni para veteran Perang Badar yang masih hidup waktu itu dengan santunan sebesar 400 dinar emas sekitar Rp 480 juta per orang untuk veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 bin Auf menjual tanah dengan harga dinar sekarang senilai Rp 43 Miliar uang sekarang dan dibagi kepada Bani Zuhrah, istri-istri Nabi Muhammad Saw, anak yatim dan fakir bin Auf menyumbangkan 700 ekor unta yang penuh dengan barang keperluan yang baru balik bersama rombongan bisnis kepada penduduk apa saja yang diambil oleh Abdurahman bin Auf dalam menyeimbangkan bisnis dan kedekatannya dengan Allah?a. Percaya diri dan mandiriPercaya diri dan mandiri ini penting banget untuk dijadikan modal dasar dalam berbisnis loh teman-teman. Hal ini dicontohkan Abdurahman bin Auf ketika hijrah ke Madinah tanpa membawa hartanya dan ditawarkan setengah harta orang terkaya di madinah saat itu, Saad bin Rabi’. Beliau menolak tawaran tersebut dan hanya meminta untuk ditujukan di mana pusat penjualan di Madinah. Benar saja, hanya beberapa hari beliau menjadi salah satu orang terkaya di Madinah saat itu. Kira-kira kalau kita di posisi beliau saat itu akan pilih apa ya?b. Bisnis halal modal, proses, hingga penjualanAneh dan lucu ya, jika kita paham bahwa Allah satu-satunya pemberi rezeki tapi di saat bersamaan kita melakukan hal yang tidak Allah ridhoi untuk menjemput rezeki-Nya. Gak hanya sumber modal nih, tetapi proses hingga penjualan pun juga harus mencari Ridha-Nya. Karena rasa takut kepada Allah SWT, Abdurahman bin Auf selalu memastikan semua dalam koridor hukum-hukum Islam yaitu Al-Quran dan bimbingan Rasulullah. Ini disebabkan sahabat Abdurahman bin Auf sangat paham bahwa semua yang dilakukannya akan sama juga gak kalah penting nih. Hal ini dapat kita teladani dari sahabat Abdurahman bin Auf. Ketika beliau berkumpul di tengah kelompok khafilah dagangannya tidak bisa dibedakan mana Abdurrahman bin Auf mana karyawannya. Di dalam sebuah tim, kebersamaan sangat diperlukan walaupun ia adalah pemilik khafilah dagang namun ia tetap turun langsung mengurus khafilah dagangannya. Ia selalu menjunjung tinggi arti kerja sama dengan semua rekannya. Keren banget, kan?d. Melakukan ekspor-imporGak hanya sekitar Makkah dan Madinah, beliau juga melakukan ekspor-impor barang. Dengan begitu, wilayah pasar Abdurahman bin Auf kian meluas bahkan sampai luar jazirah Arab loh! Dengan cara ini, target pembelinya akan semakin luas dan bertambah banyak. Sehingga, prospek penjualan menjadi Menjaga kepercayaan relasi bisnisKepercayaan pelanggan atau konsumen adalah hal yang harus diprioritaskan dalam berdagang. Seperti halnya Abdurahman bin Auf yang selalu teliti memastikan bahwa barangnya tidak ada yang cacat atau rusak. Dengan cara ini, beliau membangun kepercayaan relasinya juga menunjukan integritasnya sebagai seorang pengusaha muslim yang tertanam pada dirinya. Walaupun dijamin masuk surga, tapi kalian tau gak sih bahwa beliau dikabarkan Nabi akan masuk surga secara perlahan?. Tapi jangan salah, beliau bukan karena kurang amalnya, akan tetapi karena seluruh hartanya yang melimpah itu akan dihisab satu per satu. Dari sini, motivasi beliau dalam bersedekah kian bertambah. Ia tidak pernah perhitungan dalam sedekahnya sampai-sampai masyarakat Madinah mengakui kemurahan hatinya. g. Kualitas barang dan pelayananPelayanan yang diberikan Abdurahman bin Auf bukan memang luar biasa banget nih. Mengutip hadits Rasulullah yang berbunyi “Katakanlah kebenaran walau itu pahit” Abdurrahman bin Auf selalu memberitahukan kepada konsumen di mana letak cacat atau kekurangan dan akan menurunkan harganya. Panutan banget kan sahabat Rasulullah yang satu ini!Nah, dari strategi Abdurahman bin Auf tadi pastinya banyak banget teladan-teladan yang bisa kita ambil. Dari mulai nilai kejujuran, kepercayaan diri, dan kemandirian. Hal tersebut ia raih enggak jauh dengan mengikuti syariat yang telah Allah perintahkan. Dengan gaya hidup yang sederhana ia memilih untuk mendermakan banyak hartanya di jalan Allah. Kalau beliau saja yang dijuluki sahabat terkaya Rasulullah dan ada jaminan baginya surga masih berusaha untuk mencari harta untuk didermakan di jalan Allah, lantas siapa kita yang gak punya jaminan surga tapi masih bersusah payah mencari harta hanya untuk kesenangan dunia semata? Semoga kelak kita bisa disatukan lagi di surga-Nya kasih sudah membaca sampai akhir. Semoga banyak manfaat yang bisa diambil
cara bisnis abdurrahman bin auf