Dengankemaha pemurahannya Allah, Allah akan senantiasa mengampuni hamba-hambanya yang senantiasa bertaubat dan memohon ampun kepada-Nya. Allah swt selalu mengajak kita kepada tobat, walau sangat banyak dosa yang telah kita lakukan, walau sangat besar kesalahan yang telah kita perbuat, walau sangat sering keburukan yang telah kita jalankan Cemburumerupakan refleksi dari perasaan cinta yang muncul ketika orang yang dicintai melakukan tindakan tidak sesuai. Tidak hanya terjadi pada manusia, ternyata Allah Azza Wajala juga cemburu kepada hamba-Nya. Bahkan dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa tidak seorang pun cemburu melebihi dari cemburunya Allah. Untukitu, inilah beberapa hal seputar sepuluh perintah Allah Katolik yang perlu kamu ketahui. 1. Isi sepuluh perintah Allah. Berikut merupakan teks resmi dari sepuluh perintah Allah yang digunakan oleh Gereja Katolik sebagai pedoman. Akulah Tuhan, Allahmu, jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari Kitaketahui bahwa cemburu munculnya dari cinta, maka jika ada seseorang yang mencintai orang lain melebihi kecintaannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam merasa cemburu akan hal tersebut, dan Allah subhanahu wata’ala lebih pencemburu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam desitunermahasiswi STAIN salatiga, jurusan pendidikan agama islam, tahun ajaran 2009/2010 jadi sekarang semester 3. saya itu putra kedua dari pasutri mustofa dengan hj.sriwiryanti siti rokhmah. punya kakak satu, zaenal arifin yang memilih hidupnya untuk mengabdi kepada negara tercinta indonesia dengan menuntut pendidikan di akademi militer DanAllah swt. lebih cinta kepada seorang hamba melebihi cinta sang hamba kepada Allah swt. Bahkan, Allah swt. cemburu jika hambanya berbuat maksiat. Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi swt. bersabda, "Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya." Pm7yme. Pertanyaan Jawaban Penting memahami konteks kata cemburu digunakan. Kata yang digunakan dalam Keluaran 205 berbeda konteksnya ketika menggambarkan dosa kecemburuan Galatia 520. Ketika menggunakan kata cemburu, kita biasanya mengatakannya dalam konteks “iri terhadap seseorang yang memiliki sesuatu yang tidak kita miliki.” Seseorang itu cemburu atau iri karena merasa orang lain memiliki mobil atau rumah yang lebih bagus dari dirinya barang kepunyaan. Atau iri karena kemampuan atau keterampilan orang itu, misalnya kemampuan atletiknya. Atau karena ketampanan atau kecantikannya. Ketika kita mempelajari ayat ini, kita yakin bahwa Allah bukan cemburu atau iri dalam konteks seseorang mempunyai sesuatu yang Allah tidak miliki. Keluaran 204-5 mengatakan, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, ….” Perhatikan, dalam ayat ini Allah berbicara mengenai cemburu yang disebabkan orang mengambil apa yang menjadi milikNya, tapi memberinya kepada yang lain. Dalam ayat ini, Allah berbicara mengenai orang-orang membuat patung dan sujud menyembah kepada patung-patung ini, bukannya menyembah Allah sebagaimana layaknya. Penyembahan dan pelayanan hanyalah bagi Allah semata. Adalah dosa, sebagaimana yang dinyatakan Allah dalam perintah ini, untuk beribadah atau melayani siapa pun selain Dia. Adalah dosa ketika kita mengingini, iri, atau pun cemburu pada seseorang karena dia memiliki sesuatu yang tidak kita miliki. Tapi ketika Allah mengatakan Dia adalah Allah yang cemburu, kata cemburu ini digunakan dalam konteks yang berbeda. Apa yang Allah cemburui adalah apa yang memang merupakan milik kepunyaanNya; ibadah dan pelayanan adalah milikNya semata-mata, dan hanya boleh diberikan kepadaNya. Mungkin contoh praktis berikut ini dapat membantu kita memahami perbedaannya. Jika seorang suami melihat pria lain bersikap genit dan main mata dengan istrinya, dia berhak untuk merasa cemburu karena hanya dia yang boleh bersikap genit terhadap istrinya. Cemburu seperti ini bukanlah dosa. Bahkan sebaliknya. Ini adalah sesuatu yang pantas. Cemburu terhadap apa yang menjadi milik Anda itu baik dan pantas. Cemburu menjadi dosa ketika itu berupa keinginan atas apa yang bukan merupakan milik Anda. Ibadah, pujian, hormat, dan penyembahan itu milik Allah, semata-mata karena hanya Dia yang layak untuk itu. Adalah hak Allah untuk cemburu ketika ibadah, pujian, hormat atau penyembahan diberikan kepada berhala. Inilah kecemburuan yang digambarkan rasul Paulus dalam 2 Korintus 112, “Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi.” English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apa artinya bahwa Allah itu “Allah yang cemburu” Keluaran 205; Ulangan 424? Saya pikir cemburu itu salah Galatia 520. Pernah mendengar kata-kata “Allah itu pencemburu.”? Terdengar janggal rasanya. Namun itu sebuah fakta. Pada dasarnya cemburu didasari karena cinta. Allah akan cemburu kepada hamba-Nya karena Allah mencintai setiap hamba-Nya. Hal ini sesuai dengan salah satu sifat Asmaul Husna dari Allah yaitu *Al-Ghayyur yang artinya Maha Pencemburu.* Tentunya sifat cemburu Allah berbeda dengan sifat cemburu yang ada pada diri manusia. Sifat cemburu Allah sesuai dengan kebesaran Allah. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa “Sesungguhnya Allah cemburu, dan cemburu Allah ia mencegah orang mengerjakan apa-apa yang telah diharamkan-Nya.” HR. Bukhari dan Muslim. Allah akan cemburu kepada hamba-Nya yang beriman jika berbuat dosa dan berbuat maksiat. Allah akan cemburu ketika hamba-Nya menduakan-Nya. Allah akan cemburu jika kita lalai dalam melaksanakan semua perintah-Nya. Cinta yang seharusnya kita tujukan untuk Allah ternyata sudah terbagi. Ketika kita mengetahui Allah cemburu kepada kita, maka hal yang pertama harus kita lakukan adalah meredam kecemburuan Allah. Bagaimana caranya? Allah berfirman “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu” QS. Al Dzariyat 57. Kita sebagai hamba-Nya semata-mata hidup hanya untuk beribadah kepada Allah. Sebagai hamba-Nya yang beriman kita harus tunduk dan patuh kepada apa-apa yang telah Allah perintahkan, menjauhi apa-apa yang telah dilarang. Jika kita sudah melaksanakan semua perintah Allah, niscaya Allah akan semakin cinta kepada hamba-Nya. Sungguh bermanfaatnya sifat cemburu Allah kepada hamba-Nya, maka dengan demikian kita akan terlepas dari dosa, terlepas dari perbuatan yang tidak disukai. Sesungguhnya, Allah Yang Maha Pencemburu, hanya menginginkan hamba-Nya mencintai-Nya. Tak ingin dibagi, tak ingin diduakan. Hits 1066 Meilita Hikmawati Continue Reading 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID FyEcpQifarxRn35GbWhp9AP5YZ0-z7e2QbvEmJ5gn9t2f3x59IfXDg== Skip to content Doa Anak Yatim – Sahabat Al Hilal, cemburu merupakan bagian yang tak bisa terpisahkan dari cinta. Karena itulah, besar kecilnya rasa cemburu juga bergantung pada besar kecilnya cinta seseorang kepada sang kekasih yang dicintai. Tahukah Sahabat Al Hilal? bahwa sifat cemburu merupakan salah satu sifat yang juga dimiliki oleh Allah Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam kitabnya berjudul Raudhah Al-Muhibbin menjelaskan, terdapat dua kriteria cemburu, yaitu cemburu karena kekasih dan cemburu terhadap kekasih. Cemburu karena kekasih, yaitu perasaan atau semangat menggelora disertai kemarahan karena hak, kehormatan, dan keselamatan kekasih yang dicintainya diganggu atau dihinakan orang dalam kecemburuan jenis ini yaitu kecemburuan para Nabi dan pengikut mereka karena Allah SWT, yakni ketika melihat ada orang yang menyekutukan Allah, melanggar kehormatan-Nya, dan mendurhakai perintah-Nya. Cemburu semacam inilah yang mendorong pencinta dengan sangat kuat mengorbankan jiwa, harta dan kehormatannya demi sang cemburu terhadap kekasih yaitu kemarahan seorang pencinta ketika ada orang lain yang juga mencintai kekasihnya. Dan cemburu, merupakan salah satu sifat Allah. Al Quran menyebutkan redaksinya sebagai berikut “Rabb-ku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi,”.Salah satu wujud kecemburuan Allah SWT karena hamba-Nya yaitu perlindungan Allah SWT atas seorang hamba dari segala sesuatu yang membahayakan dirinya kelak di akhirat. Sesungguhnya Allah SWT melindungi hamba-Nya yang mukmin di dunia, sebagaimana salah seorang di antara kalian melindungi orang yang sakit dari makanan dan Al Hilal, cemburu memang diperbolehkan dalam islam, namun jangan melebihi rasa cinta kepada Allah SWT, ya! Bahkan, Sahabat-sahabat Rasulullah SAW pun juga pencemburu, seperti yang tertulis pada riwayat “Sa’d bin Ubadah berkata; Kalau ku lihat laki-laki bersama istriku, niscaya ku sabet dengan pedang tepat dengan mata besinya. Berita ini sampai kepada Nabi Muhammad SAW sehingga Nabi bertanya; Apakah kalian merasa heran dengan kecemburuan Sa’d, sungguh aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih cemburu daripadaku”. HR. Bukhari, Muslim dan lainnya.Dan laki-laki yang tidak memiliki ras cemburu disebut dayyuts, Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda “Tiga golongan yang Allah SWT mengharamkan surga atas mereka, pecandu khamer, anak yang durhaka terhadap orangtua, dan dayyuts, yaitu seorang yang merelakan keluarganya berbuat kekejian”. HR. AhmadSumber cara allah swt cemburu kepada hamba nya Penulis Aisyah cara allah swt cemburu kepada hamba nya Hati-Hati! Ini Ciri Hewan yang Tidak Boleh Diqurbankan Doa Anak Yatim - Hari raya Idul Adha semakin dekat! Tahukah sahabat Al Hilal, dalam pelaksanaan penyembelihan hewan Qurban yang dilaksanakan 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik 11, 12, 13 Dzulhijah nanti, sangat penting bagi umat Islam untuk memilih hewan ternak Qurban yang benar-benar baik dan sesuai syariat Islam? Bahkan, Rasulullah SAW pun menganjurkan umat-Nya untuk sedekah dengan barang te... Muhasabah Diri Biar Allah yang Sembuhkan dan Waktu yang Biasakan Doa Anak Yatim - Dalam hidup ini, kita seringkali dihadapkan dengan berbagai cobaan dan tantangan yang menguji kesabaran, kekuatan, dan iman kita. Saat menghadapi situasi sulit dan penyakit yang melanda, terdapat dua faktor yang sangat penting dalam perjalanan p... Qurban yang Paling Utama Qurban Unta, Sapi, Domba Atau Kambing? Doa Anak Yatim - Qurban, salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim pada Hari Raya Idul Adha, merupakan pengorbanan hewan tertentu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Dalam pelaksanaannya, umat Muslim diberikan pilihan untuk memilih hewan qurban yan... Kenapa Hewan Qurban Harus Jantan? Ini Penjelasannya! Doa Anak Yatim - Perlu Sahabat ketahui, bahwa sebagian ulama membuat kesepakatan bahwa jenis kelamin dari hewan yang boleh dijadikan hewan qurban harus jantan. Kesepakatan tersebut tentunya disampaikan bukan tanpa alasan yang meyakinkan. Sahabat, hewan jantan le... Para pembaca sekalian, Alhamdulillah kita telah sampai pada hadits kelima hafalan hadits harian. Berikut pembahasannya. LAFADZ HADITS Dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- ia berkata bahwa Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ المُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ “Sesungguhnya Allah cemburu, dan kecemburuan Allah ketika seorang mu’min melanggar apa yang Allah larang” Muttafaqun alaihi Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari 7/45 nomor hadits 5223, Muslim 8/101 nomor hadits 2761 PENJELASAN HADITS Jika engkau mengatakan “Allah punya sifat cemburu” maka sebagian orang akan menyanggah ”kenapa engkau mengatakan Allah cemburu ? berarti Allah subhanahu wa ta’ala sama dengan manusia ?” Ketahuilah wahai saudaraku –baarakallahu fiikum- bahwa Allah punya sifat cemburu yang sesuai dengan kemuliaan-Nya. Namun sifat cemburu Allah tidak boleh disamakan dengan sifat cemburu makhluk-Nya. Sebagaimana sifat Allah yang lainnya. Kesamaan nama tidak harus menjadikan kesamaan hakikat. Jadi walaupun seorang hamba punya sifat cemburu dan Allah juga punya sifat cemburu namun hakikat dari dua sifat itu berbeda karena beda penyandarannya. Satu disandarkan kepada Allah azza wa jalla dan dan yang satu disandarkan kepada makhluk. Hadits di atas adalah bukti Allah memiliki sifat tersebut. Sehingga tidak boleh kita menolak apa yang Allah subhanahu wa ta’ala tetapkan untuk diri-Nya. Sebagaimana yang dituturkan oleh seorang ulama Ahlussunnah Syeikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin wafat tahun 1421 H/2001 M rahimahullah “Dalam hadits ini ada penetapan sifat cemburu bagi Allah, dan metode Ahlussunnah wal jama’ah dalam memahami hadits ini dan hadits yang lainnya, demikian pula ayat-ayat yang berkaitan dengan sifat Allah adalah mereka menetapkan sifat Allah yang layak sesuai dengan keagungan bagi-Nya. Ahlussunnah mengatakan “Sungguh Allah itu cemburu, akan tetapi kecemburuan Allah tidak sama dengan kecemburuan makhluk. Alah juga gembira, namun gembira Allah tidak sama dengan gembiranya makhuk. Allah punya sifat yang sempurna sesuai dengan keagungan-Nya yang tidak menyerupai sifat-sifat makhluk [Syarh Riyadhush Shalihin 1/262]. FAIDAH HADITS Selayaknya seorang hamba meninggalkan maksiat karena bisa menyebabkan kemarahan Allah subhanahu wa ta’ala. Allah membenci kekufuran, kefasikan, dan maksiat. Allah memiliki sifat cemburu yang sesuai dengan keagungan-Nya. Kesamaan nama tidak harus menunjukkan kesaman hakikat. Hadits ini mengajarkan sifat muraqabatullah atau merasa diawasi oleh Allah dan takut akan adzab dan siksaan-Nya jika perkara yang Allah azza wa jalla larang kita langgar. Sumber Rujukan Tathriz Riyadhis Shalihin, Faishal bin Abdil Azis an-Najdi wafat 1376 H, Dar al-Ashimah, Riyadh. Syarh Riyadh ash-Shalihin, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Dar al-Wathan, Riyadh, cetakan tahun 1426 H. Shahih al-Bukhari, Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Dar thuq an-Najah, cetakan tahun 1422 H. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj bin Muslim wafat th. 261 H, Dar al-Ihya at Turats al-Arabi, Bairut. Bahjah an-Nadzirin Syarh Riyadh ash-Shalihin, Salim bin Id al-Hilali, Dar Ibnul Jauzi, Riyadh, Cetakan tahun 1420 H/1999 M. Selesai Tulisan ini di rumah kami, kompleks perumahan Tanwirus Sunnah, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada waktu dhuha, 19 Rabi’ul Awwal 1437H/ 30 Desember 2015. _______ Penulis Abu Ubaidillah al-Atsari Silahkan Hafal Haditsnya dan Pahami MaknanyaBerbagilah Dengan Teman Anda Beri kesempatan mereka untuk membacanya >> AYO SHARE

allah cemburu kepada hambanya